Kamis, 19 Juni 2014

Dosa-Dosa Kecil

Dicopas dari http://ibadah.co/

-------------------------------

Syaikh Nawawai Al-Bantani dalam kitabnya Nashoihul Ibad mengingatkan kepada kita bahwa Allah Swt merahasiakan bagian mana dari dosa-dosa kita, baik kecil, sedang maupun besar, yang akan menjadikan Allah murka kepada kita.
Jika pada edisi lalu, Syekh Nawawi mengajak kita untuk tidak meremehkan amalan-amalan kecil, maka kali ini kita diajak untuk tidak menyepelekan dosa-dosa kecil atau kesalahan-kesalahan ringan namun bisa berakibat fatal bagi masa depan kita kelak di akherat.
Acapkali dalam keseharian, baik di rumah, pasar, kantor, di jalanan, atau dimanapun saja, kita, sebagai muslim yang patuh, berusaha sangat hati-hati untuk tidak terjerumus dalam dosa-dosa yang kita anggap ‘serius’ dan besar seperti zina, mencuri, korupsi, meninggalkan sholat, syirik, dlsb.
Namun tanpa disadari, sering kita terjebak dalam rutinitas ‘dosa-dosa’yang kita nilai enteng nan kecil atau bahkan bersikap acuh karena sudah dicap lumrah, wajar dan jamak terjadi. Tengoklah, betapa jamaknya rutinintas menggunjing orang dari kelas RT sampai tingkat TV, kelakar dan gelak-tawa yang justru melukai perasaan kawan atau tetangga, berlalu dan pura-pura tidak tahu dari hadangan pengemis hanya karena tidak ada uang receh, nongkrong di pinggir jalanan sehingga mengganggu pengguna jalan baik secara fisik maupun perasaan, dlsb.
Ajaibnya, sesaat ketika tersadar (lebih pas-nya disadarkan oleh Allah) atas dosa ‘recehan’ tersebut, terkadang bukan lantas menyadari, namun malah tersenyum dan berguman: ah, begitu saja kok dipikirkan, entar juga hilang sendiri, orang cuman gitu aja, ya lumrahlah, manusiawi lah, namaya juga manusia, tempatnya alpa, lagian nggak serius-serius amat..
“Nggak serius-serius amat..” Ada perasaan ceroboh disini, atau istikhfaf alias menyepelekan. Kita seakan men-judge bahwa hanya dosa-dosa seperti maling, minum-minuman keras, zinah, korupsi, menghilangkan nyawa, musyrik dan sebangsanya-lah yang akan menjerumuskan kita ke neraka. Sedangkan yang enteng-enteng tidak masuk kalkuklasi.
Sekali lagi, kita tidak pernah tahu dosa mana yang kita perbuat yang akan dianggap serius dihadapan Allah. Bisa jadi dosa yang tampak remeh dan tidak serius itu yang justru akan akan mengantarkan kita ke lembah kemurkaan-Nya. Sebagai ilustrasi, mari kita simak hadis shohih yang diriwayatkan sahabat Abdullah Ibn Abbas berikut ini:
Suatu hari, Rasulullah Saw bersama sejumlah sahabat melewati sebuah kuburan. Rasul lantas memberitahu: “Ada dua kuburan yang penghuninya sedang diadzab didalamnya! Seorang sahabatpun bertanya: apakah keduanya melakukan dosa besar wahai Rasul? Tidak sama sekali, tegas Rasul. Namun beliau buru-buru menyuruh para sahabat untuk mencarikan pelepah pohon kurma yang masih basah. Para sahabat berlomba mencarinya dan memberikannya kepada Rasul. Pelepah dibelah dua oleh Rasul dan diletakkannya masing-masing diatas kuburan. Rasul bersabda: adzab penghuni kedua kuburan ini akan diringankan selama pelepah masih basah. Rasul berkata: ketahuilah bahwa penghuni kubur yang pertama diadzab karena namimah (dalam riwayat lain disebut ghibah), sedangkan penghuni kubur yang kedua dikarenakan perkara kencing!
Namimah dan Ghibah mempunyai arti yang sama yaitu menggunjing alias menggosip. Siapa orang yang tidak pernah menggosip di era seperti ini? Tampaknya tidak ada. Sebaliknya ada ungkapan di kalangan para gosiper: namanya orang, ya wajar kalau menggosip orang, kalau menggosip hewan baru tidak wajar.
Kita bisa melihat dan merasakan bahwa namimah sudah menjadi menu makanan sehari-hari, apa saja digosip, baik isunya benar maupun tidak. Medianya pun semakin canggih. Jika dulu terbatas di kelompok arisan ibu-ibu, atau sambil cuci baju di sungai, sekarang semua kalangan gandrung ghibah, laki-laki perempuan, tua-muda, di kampung dan di kota, melalui media internet, Facebook, Twitter, BBM, SMS dll.
Media televisi pun berlomba-lomba menyuguhkan program unggulan yang khusus menggosip berbagai sisi kehidupan seseorang. Mulai urusan perceraian, pernikahan, pertengkaran, rebutan harta hingga urusan perut. Semua enteng dibicarakan dan diekspos secara blak-blakan. Tidak hanya itu, acara gosip terbaik-pun mendapat ganjaran award dan penghargaan dari sebuah perusahaan terkenal. Padahal ganjaran siksa kubur sudah menunggu. Betapa enteng dan remehnya menggosip, namun sungguh fatal akibatnya.
Yang kedua, kelihatan lebih remeh lagi, yaitu ‘sekedar’ perkara kencing. Para ahli hadis menjelaskan bahwa urusan ‘pipis’ yang dimaksud oleh hadis diatas adalah pertama; tatkala seseorang tidak bersih dalam membersihkan atau mensucikan usai buang air kecil. Kedua; ketika kencing, tidak menutup auratnya atau dilakukan di ruang terbuka.
Perkara kencing ini tampak remeh, namun fatal akibatnya. Jika seseorang gagal bersuci usai kencing, maka dipastikan wudlhu dan sholatnya terimbas keabsahannya. Parahnya jika kecerobohannya itu dilakukan di masjid, bisa dipastikan kenajisannya menjalar kemana-mana. Sementara ketika seseorang kencing tanpa penutup dan tanpa ada rasa risih pun di muka umum, maka jelas dipertanyakan bagaimana ia bisa menjaga kemaluannya.
Hadis diatas hanya contoh kecil betapa kesalahan-kesalahan yang ringan justru membuat Allah murka. Ini mengajarkan kepada kita agar sekali-sekali tidak ceroboh, apalagi sampai main-main dengan perkara sepele seperti diatas. Tidak hanya urusan gosip dan kencing, masih banyak tingkah laku dan tindak-tanduk yang tampaknya tidak serius dosanya, namun fatal akibatnya. Ada riya’(suka pamer), berburuk sangka, dendam, ujub (berbangga diri) dan berbagai penyakit hati lainnya yang digambarkan Rasul akan membakar kebaikan, sebagaimana api melalap kayu bakar.
Syetan memang cerdik, ketika seorang hamba gagal dibujuknya untuk korupsi, mabuk, berzinah, membunuh, musyrik dll, maka ia pasang jerat dengan dosa-dosa ‘kecil’ yang remeh tapi mengasyikkan sembari meniupkan hembusan di kuping sang hamba: tenang saja mas, ini hanya kecil, dipakai wudhu juga luntur.. 

Minggu, 15 Juni 2014

MENGGAMBAR MAKHLUK YANG BERNYAWA

Dari Abdullah Bin Mas’ud Radhiallahu’anhu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda

“Sesungguhnya orang yang paling keras siksanya kelak pada hari kiamat adalah para perupa” (HR Al Bukhari, Fathul Bari : 10/382)

Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam Bersabda:

“Allah Tabaroka wata’ala berfirman : “siapakah yang lebih zhalim dari pada orang yang menciptakan (sesuatu) seperti ciptaanKu. Maka hendaknya mereka menciptakan sebutir biji atau menciptakan seekor semut kecil” (HR Al Bukhari, Fathul Bari : 10/385)

Dalam hadits marfu’ yang diriwayatkan Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

“Setiap tukang gambar ada di nereka, diciptakan untuknya (dari) setiap gambar yang ia bikin sebuah nyawa, sehingga disiksa di Jahannam.”

Ibnu Abbas berkata : “Jika tidak ada jalan lain kecuali engkau harus menggambar maka gambarlah pepohonan dan sesuatu yang tidak bernyawa” (HR Muslim : 3/1671)

Hadits-hadits di muka adalah dalil diharamkannya menggambar sesuatu yang memiliki ruh, baik manusia atau hewan, memiliki bayangan atau tidak. Gambar yang dimaksud bersifat umum, baik berupa cetakan, dengan tangan biasa, relief, ukiran, pahatan, atau patung yang di buat dengan cetakan, semua hukumnya haram.

Seoarang muslim adalah orang yang patuh terhadap ketentuan nash syariat. Ia tidak membantah dengan mengatakan: “saya tidak menyembah dan bersujud kepada gambar-gambar itu !!”

Seandainya orang yang berakal mau sedikit berfikir dan merenungkan satu saja dari bahaya beredarnya gambar-gambar pada saat ini, niscaya ia mengetahui hikmah mengapa gambar-gambar itu diharamkan dalam Islam. Yaitu, betapa saat ini kita saksikan gambar-gambar telah banyak membuat kerusakan tatanan masyarakat. Gambar-gambar porno merebak di mana-mana. Gambar-gambar tersebut merangsang dan membangkitkan syahwat dan nafsu birahi sehingga tak jarang  gara-gara pengaruh melihat gambar tersebut orang kemudian nekat melakukan perbuatan zina. Seharusnya setiap muslim tidak menyimpan di rumahnya gambar-gambar dari makhluk yang bernyawa, karena hal itu akan menjadi sebab enggannya malaikat masuk rumah.

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada anjing atau gambar-gambar” (HR Al Bukhari, Fathul Bari : 10/380)

Di sebagian rumah umat Islam, kita menyaksikan patung-patung, bahkan sebagiannya merupakan sesembahan orang-orang kafir, patung-patung itu dijajar yang menurut dalih mereka sebagai koleksi (Barang antik) atau hiasan. Hukum haramnya patung-patung tersebut tentu lebih keras dari pada yang lainnya, juga gambar yang digantung (di dinding) lebih keras dari yang tidak di gantung.
Berapa banyak gambar-gambar yang menyebabkan pengkultusan. Berapa gambar-gambar yang justru mengungkap kembali luka sejarah yang menyedihkan. Berapa banyak gambar-gambar yang kemudian mengakibatkan saling menyombongkan diri.
Ada yang mengatakan, gambar itu sebagai kenangan, ini tidak benar, sebab tempat mengenang, misalnya pada keluarga atau saudara sesama muslim adalah di hati, dengan mendoakan agar mereka diampuni  oleh Allah  dan mendapatkan rahmat Nya. Karena itu, setiap gambar harus di keluarkan dari rumah atau dihancurkan. Kecuali gambar-gambar yang memang sulit sekali dihilangkan dan sungguh ini adalah bencana umum umat Islam seperti gambar-gambar yang ada di dalam kaleng-kaleng makanan, gambar-gambar dalam kamus, buku-buku referensi dan buku-buku yang ada manfaat di dalamnya. Tetapi dengan tetap berusaha  menghilangkannya, jika memungkinkan, terutama gambar-gambar yang kotor dan jauh dari akhlak islam. Dan dibolehkan menyimpan gambar-gambar yang amat dibutuhkan. Misalnya photo diri dalam KTP. Sebagian ulama juga ada yang membolehkan gambar pada perabot-perabot rumah, seperti pada karpet atau alas lantai (yang diinjak kaki).

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah semampumu” (At Taghabun : 16).


------------------------     

MELAKNAT ORANG BERIMAN DAN MELAKNAT ORANG YANG TIDAK SEMESTINYA DILAKNAT

Ketika marah, orang terkadang tidak mampu mengontrol ucapannya, sehingga dengan ringan melaknat apa saja. Melaknat orang, melaknat binatang, melaknat benda-benda mati atau melaknat hari dan zaman. Bahkan tak jarang yang melaknat dirinya sendiri atau anak-anak mereka. Suami melaknat istri atau sebaliknya. Melaknat adalah perbuatan mungkar.

Dalam sebuah hadits marfu’ riwayat Abu zaid Tsabit bin Adh Dhahak Al Anshari Radhiallahu’anhu disebutkan :

“ …Dan barangsiapa melaknat seorang mukmin maka ia seperti membunuhnya” (HR Al Bukhari, Fathul jami :10)

Dalam pergaulan sehari-hari kaum wanita lebih banyak suka melaknat. Karena itu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengingatkan bahwa hal tersebut merupakan salah satu penyebab masuknya mereka ke dalam neraka. Di samping itu, orang yang suka melaknat tidak bisa menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat. Lebih berbahaya dari itu, jika laknat tersebut ia ucapkan secara aniaya maka ia bisa kembali kepada dirinya sendiri. Dengan demikian ia mendoakan atas dirinya sendiri agar diusir dan dijauhkan dari rahmat Allah Tabaroka wata’ala, na’uzubillah.

------------------------    


KEBIASAANKU KETIKA NGEBLOG

Aku yakin setiap orang memiliki tata cara berbeda setiap kali melakukan posting. Begitu juga dengan aku.
Kebiasaan  nge-blog aku selama ini dimulai dengan membaca mantra sambil komat kamit, kepala mengadah ke atas (bayangin aja, tapi jangan dipercaya), terus melakukan ritual seperti ini:

Mencari tema
Tema bisa ditemukan dimana saja, jadi aku tidak terlalu serius memikirkan ini. Soalnya, kadang waktu di kamar mandi pun aku bisa menemukan sabun (ya iyalah), eh maksud aku ide. Tapi, kadang saat sudah di depan layar komputer aku malah blank sama sekali.

Membuat draft
Aku menulis apa adanya, yang ada dipikiran aku saat itu ya aku tulis. Tulisan tidak mesti harus selesai waktu itu juga.

Menyimpan di Ms. Word
Setelah disimpan, lalu aku akan membiarkannya beberapa saat, hari bahkan minggu untuk dipublish. Kenapa? Selain untuk mematangkan tulisan, juga menunggu timing yang tepat. Itu pun tidak semua tulisan aku publish, tentu karena ada pertimbangan.

Untuk masalah panjang pendeknya tulisan memang sudah aku tetapkan. Tidak terlalu pendek dan (betul teman sudah bisa menebak) tidak terlalu panjang. Alasannya supaya pengunjung (nggak apa-apalah walaupun sedikit, yang penting blog aku diakui) tidak sia-sia membuka blog aku jika hanya berisi sebaris dua baris ocehan nggak penting (aku bukan selebritas yang setiap ocehannya dianggap penting). Juga menyadari bahwa tidak semua orang betah membaca tulisan yang panjang.

Intinya,  walaupun postingan blog aku rada begitu dan membuat bosan mood pembacanya, aku berharap postingan aku mendapat apresiasi.


Setelah semuanya siap masukkan bumbu kedalam wajan (loh...loh...loh). aku biasanya menggunakan google chrome untuk mem-publish postingan blog aku. 

CINTA


Cinta memang penuh misteri
Pancarkan seribu makna yang tak pasti
Cinta bisa abadi
Namun apa yang kita cintai
Suatu saat akan pergi

Sebagai hamba
Tentu lebih bijak jika kita
Mengabdikan cinta
Kepada Sang Pencipta

Berilah hamba
Setetes hidayah Mu
Yang kian jadi telaga suci
Sejukkan jiwa yang kerontang
Jalani hidup ini dengan hati
Yang selalu mengagungkan asma Illahi




STUDY TOUR BANDUNG 2014 (10 IPS 3)

Pada hari Senin sampai Selasa, tepatnya tanggal 9 sampai 10 Juni 2014, aku bersama teman-teman mengadakan kunjungan ke Bandung dan sekitarnya. Ada berbagai tempat yang dikunjungi, yaitu: Kawah Putih, Cihampelas, Studi Ilmu Wisata Ulat Sutra dan Trans Studio Bandung.
 Diawali dengan jam setengah 6 pagi, melakukan apel pembukaan study tour di halaman SMAN 3 Tangerang. Setelah selesai apel, aku dan teman-teman ke bis yang sudah ditentukan. Aku dan teman-teman dapat bis 6 yang dikendarai oleh Pak Deden bersama asistennya yaitu Bang Juju dan dipandu oleh Bu Intan, Bu Hasna dan Kak Owi. Pada jam 6 pagi, aku dan teman-teman langsung pergi ke Bandung, tidak lupa sebelum berangkat harus berdoa supaya selamat sampai tujuan. Di bis, aku dan teman-teman sangat menikmati perjalanan. Ada yang ngobrol, tidur, ketawa, selfie bareng dan mendengarkan musik. Tiba di km 57 (rest area) tepatnya di Krawang Timur jam 08.15 wib, aku dan teman-teman istirahat sejenak. Setelah itu, melanjutkan perjalanan ke RM Bu Ika Ciwedei. Selama perjalanan, disuguhkan musik lawas dan ada Bu Hasna yang karaokean. Pada jam 12.00 wib, aku dan teman-teman sampai di RM Bu Ika Ciwedei. Disana, disajikan nasi, ayam, tempe, sambal dan lalapan. Sederhana memang tapi sangat lezat. Setelah makan, aku dan teman-teman sholat zuhur. Ketika ingin sholat, betapa susah dan ribetnya. Karena mushola yang kecil dan tempat wudhu yang harus bercampur dengan yang bukan mahrom. Tapi, yang penting ada musholanya. Telat datang ke bis juga tidak apa-apa, tidak mungkin ditinggal, pasti ditungguin. Selanjutnya, melanjutkan perjalanan ke Kawah Putih. Selama perjalanan, aku dan teman-teman menonton film lucu yang berjudul “Mr. Bones”. Sampai di Tempat Wisata Kawah Putih jam 13.30 wib. Untuk bisa sampai ke Kawah Putih, aku dan teman-teman harus naik transport lokal yaitu seperti angkot namun sampingnya terbuka dan berwarna oranye. Aku menaiki transport lokal bersama Pak Amsar, Bu Hasna, Fika, Putri, Nisa, Marizka, Syifa, Nadilah, Ira, Louis, Sekar, May dan Dona anak IPA 2. Jalan yang dilalui untuk sampai ke Kawah Putih sangat ekstrem dan menanjak. Baru sampai ditengah perjalanan, lokal transport yang aku dan mereka naiki mogok tepat ditanjakan dan kanan kiri hutan. Tiba-tiba Ira sakit dan tidak kuat jalan. Lalu, Ira diobati oleh Pak Amsar. Akhirnya, lokal transport yang tadi mogok, sudah bisa jalan lagi. Aku dan mereka naik kembali. Tapi, baru sebentar jalan, lokal transportnya mogok lagi. Dan terpaksa harus jalan menanjak, walaupun dengan keadaan Ira yang tidak sedang sehat. Akhirnya, ada lokal transport pengganti. Aku dan mereka akhirnya sampai di Kawah Putih. Setelah capek dengan perjalanan yang begitu ekstrem, akhirnya capek itupun terbayar dengan pemandangan indah luar biasa. Hamparan tebing-tebing menjulang dan air berwarna tosca dengan pasir putih berserakan. Suasana romantis pun tergambar di Kawah Putih. Banyak teman-teman aku bersama pacarnya foto bareng. Intinya, kegiatan di Kawah Putih foto bareng. Sebenarnya aku dan teman-teman belum puas foto sambil menikmati pemandangan indah tapi waktu maksimal hanya 15 menit karena tidak bagus kalau di Kawah Putih kelamaan sebab ada bau belerang yang membuat sesak nafas. Setelah itu, aku dan teman-teman kembali ke bis. Lalu, melanjutkan perjalanan ke Ciampelas. Disana aku dan teman-teman membeli oleh-oleh. Ada yang unik di Ciampelas yaitu ada orang seperti patung berwarna perak yang siap menghibur pengunjung. Setelah selesai belanja di Ciampelas, melanjutkan perjalanan ke Saung Pengkolan. Tiba di Saung Pengkolan jam 19.30 wib, disana aku dan teman-teman makan malam. Makin malam suasana Bandung semakin dingin. Setelah makan, melanjutkan perjalanan ke Hotel Kampung Legok Resort. Di perjalanan, teman-teman aku bernyanyi bersama musisi jalanan yang masuk ke bis tapi hanya sebentar saja. Setelah itu, aku dan teman-teman beristirahat di bis. Akhirnya jam 22.00 wib sampai di Hotel Kampung Legok Resort. Hotel yang bagus, besar, ada kolam renangnya, dengan posisi kamar yang berundak-undak. Sebenarnya aku dapat kamar Dahlia 4 bersama Amas, Dela dan Desi tapi karena ingin bersama teman-temannya, akhirnya aku pindah ke kamar Dahlia 6 bersama Fika, Marizka, Nisa, Putri dan Syifa. Di kamar, Fika, Marizka, Nisa, Putri dan Syifa ingin minum yang hangat, akhirnya mereka menelfon 06. Kurang puas, mereka kelaparan dan menelfon 06 lagi. Mereka memesan nasi goreng, tapi sudah habis. Akhirnya, mereka memesan mie rebus. “Mas, minumnya aqua botol yang 500 liter. Eh salah 500 ml”, sahut Nisa. Mendengar itu si Pelayan Hotel, tertawa karena 500 liter itu sangat banyak. Ukuran galon air saja cuma sampai 19 liter. Beberapa menit kemudian, pesanan mereka datang. Mereka makan bersama karena mie rebusnya dipesan cuma satu. Setelah makan, aku dan mereka tidur. Syifa, Fika dan Nisa tidur dikasur atas sedangkan Putri, Marizka dan aku tidur dikasur bawah. Hari pertama di Bandung sudah aku lewati bersama teman-teman. Banyak pengalaman unik dan mengesankan disana.
Pada jam 4.00 wib, pagi masih gelap menyambut Bandung. Aku dan teman-teman bangun. Siap-siap berkemas untuk melanjutkan perjalanan ke Studi Ilmu Wisata Ulat Sutra dan Trans Studio Bandung. Udara sejuk menyelimuti. Tanpa polusi dan kebisingan. Suasana begitu damai. Jarang sekali di Tangerang ada suasana seperti itu kalau setiap pagi. Aku menikmati pagi itu dengan jalan-jalan disekitar hotel. Mentari bersinar menerangi hotel jam 6 pagi. Sebelum sarapan, aku dan teman-teman berfoto dengan landscape pegunungan didepan kamar. Setelah itu, sarapan dengan nasi, tahu, rendang, kerupuk, sayur dan pencuci mulut, semangka. Ketika sedang makan, aku dan teman-teman divideoin oleh Pak Sabar. Yang pasti nanti videonya ditampilkan ketika pengambilan raport. Pada jam 07.00 wib, aku dan teman-teman check out hotel. Sebelum kembali ke bis, aku dan teman-teman membeli oleh-oleh yang ada disekitar parkiran hotel. Perjalanan hari kedua diawali dengan mengunjungi Ilmu Wisata Ulat Sutra Padepokan Dayang Sumbi . Tiba disana jam 09.00 wib. Di Ilmu Wisata Ulat Sutra diberi tahu tentang ulat sutra, bagaimana kain sutra dibuat dan bagaimana cara memelihara ulat sutra. Kebetulan ulat sutra yang dibudi dayakan disana adalah jenis Bombix Mori dari Cina. Ulat sutranya halus, tidak gatal, lucu, berwarna putih polos dan geli kalau dipegang. Di tempat kandang ulat sutra, bisa berfoto bersama ulat sutra yang lucu. Banyak sekali kerajinan yang dibuat dari sutra, yaitu: kain sutra, bros untuk kerudung, gantungan dari pupa ulat sutra dan bunga-bungaan dari pupa ulat sutra. Disana juga diajarkan bagaimana proses pembuatan kain sutra, yaitu dengan proses reeling dan tenun (untuk pembuatan benang sutra). Butuh ketelitian dan keahlian khusus untuk bisa menenun, karena kalau tidak maka benangnya akan rusak. Untuk satu gulungan biasa benang sutra dihargai Rp 60.000. Setelah melihat ulat sutra dan hasil dari sutranya, aku dan teman-teman menuju ke auditorium untuk mendengarkan presentasi dan melihat animasi tentang ulat sutra. Lalu, ada kuis tentang ulat sutra. Siapa yang bisa menjawab, akan mendapatkan gantungan kunci dari pupa dan bunga-bungaan dari pupa. Kunjungan diakhiri dengan penyerahan kain sutra atas ucapan terima kasih kepada perwakilan SMAN 3 Tangerang yaitu Bu Hasna. Perjalanan di Bandung diakhiri dengan ke Trans Studio Bandung. Ketika diperjalanan, banyak teman aku yang mabok perjalanan. Tiba disana jam 12.30 wib. Lalu, aku dan teman-teman dibagikan tiket. Tiketnya ada 2, yaitu untuk menaiki semua permainan dan untuk makan. Sebelum menaiki wahana permainan, aku foto bersama keluarga besar 10 IPS 3. Setelah itu, teman-teman dan aku menaiki bermacam-macam permainan, seperti: roller coster, giant swing, vertigo, dunia lain, sky pirates, jelajah dan masih banyak lagi. Tidak hanya permainan, aku mengunjungi tempat-tempat yang menambah ilmu pengetahuan, seperti: science center dan dibalik layar program-program Trans. Ketika menaiki wahana jelajah, bajunya basah, jadi main basah-basahan. Aku, Fika, Marizka, Nisa, Putri dan Syifa, menaiki wahana jelajah dua kali karena ketagihan dengan ke ekstremannya. Di Trans Studio Bandung, aku dan teman-teman melihat parade tentang cerita putri duyung bernama Carellina yang ditangkap dan dikutuk ekornya berubah menjadi kaki manusia oleh Ratu Gurita yang sangat jahat karena ia iri dengan kecantikannya dan suatu saat nanti yang menjadi Ratu Lautan adalah Putri Carellina, akhirnya Putri Carellina dibebaskan oleh Pangeran Duyung yang sangat tampan. Dan hidup bahagia selamanya di Lautan. Setelah melihat parade, aku dan teman-teman diberi kesempatan untuk foto bersama pemeran parade. Singkatnya, ketika ada disana hanya menghabiskan waktu untuk bermain dan seru-seruan. Waktu bermain di Trans Studio Bandung berakhir pada jam 20.30 wib. Setelah itu, kembali ke bis untuk pulang ke Tangerang. Sebelum pulang, harus makan dulu supaya tidak kelaparan. Setelah selesai makan, aku dan teman-teman meninggalkan Bandung alias pulang ke Tangerang. Akhirnya, pada jam 23.30 wib, aku dan teman-teman tiba di SMAN 3 Tangerang. Itulah cerita dari study tour ku. Capek memang, tapi sangat menyenangkan.


Bagi aku... Banyak kenangan manis tergambar selama di Bandung. Dengan study tour aku bisa kenal Kak Owi, kakak pemandu yang baik, cantik dan tegas. Tapi sayang, waktu memisahkan kita. Hanya sebatas foto-foto yang ada di Bandung yang bisa membuat rasa kangen itu hilang.

Don’t forget, “enjoy your journey, my friend”.


~Selesai~