Kali ini saya akan ngeposting tentang *bisa dibilang tema* pergaulan remaja masa kini. Yang paling lumrah dan sering kita lihat adalah gaya pacaran remaja yang menyimpang dari islam tapi *catat* islam tidak mengenal adanya pacaran dan pacaran itu haram, yang namanya haram pasti dapat dosa *urusan dosa ama pahala itu mah urusan Allah SWT aja* ^^. Oke daripada panjang-panjang pembukaannya mending kita lihat apa intinya.
Syaitan amat
giat dalam menebarkan fitnah dan menjerumuskan manusia kepada yang haram. Karena
itu Allah Subhanahu wata'ala mengingatkan kita dengan firmannya :
“Hai orang
–orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan.
Berangsiapa mengikuti langkah-langkah syaitan maka sesungguhnya syaitan itu
menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar” (An Nur : 21).
Syaitan masuk
kepada anak Adam bagaikan aliran darah. Diantara cara-cara syaitan di dalam
menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan keji adalah khalwat
dengan wanita
bukan mahram. Karenanya, syariat Islam menutup pintu tersebut, sebagaimana yang
disabdakan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam :
“Tidaklah
seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita kecuali pihak ketiganya adalah
syaitan” (HR At Tirmidzi, 3/474; lihat Misykatul mashabih: 3188)
Dan dari Ibnu
Umar Radhiallahu’anhu bahwasanya Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda
:
“Sungguh
hendaknya tidak masuk seorang laki-laki dari kamu setelah hari ini kepada wanita
yang tidak ada bersamanya (suami atau mahramnya) kecuali bersamanya seorang atau
dua orang laki-laki. (HR Muslim : 4/1711)
Berdasarkan
petunjuk hadits di atas, maka tidak dibolehkan seorang laki-laki berkhalwat
dengan wanita bukan mahram, baik di rumah, di kamar, di kantor, atau di mobil,
baik dengan istri saudaranya dengan pembantunya atau pasien wanita dengan dokter
atau yang semacamnya.
Banyak orang
meremehkan persoalan ini, entah karena terlalu percaya kepada dirinya sendiri
atau kepada orang lain. Padahal khalwat sangat potensial untuk mengundang
perbuatan mungkar dan maksiat. Paling tidak, membangun prolog untuk mengarah ke
sana. Karenanya
tidak mengherankan, jika semakin banyak ketidak jelasan nasab dan keturunan. Di
samping jumlah anak-anak haram juga meningkat tajam.
Semoga yang membacanya dapat bermanfaat dan menambah ilmu juga. ^^
Sumber: Muhammad Shalih Al Munajjid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar